Feeds:
Posts
Comments

Archive for September, 2012

 @MahfudzSiddiq 

  1. Saya mau berbagi cerita ttg #rohis sbg orang yg tahun 80-an awal aktif di Rohis SMA dan ttp aktif membina rohis saat kuliah.
  2. Tahun 80-an awal rohis blm sepopuler unit kegiatan siswa sprt KIR dan Pencinta Alam. Ini dipengaruhi sikon politik Orba.
  3. Tesis Islam vs Negara di masa 80-an awal menciptakan stigma negatif ttg aktivitas dan aktivis Islam di sekolah dan kampus.
  4. Saat itu juga berkembang ide sekularisme dr sejumlah pemikir muslim yg mendapatkan resistensi dr kelompok2 muslim lainnya.
  5. Stigmatisasi politik Orba dan Ide sekulerisasi Agama itu yg mendorong semangat untuk kembangkan kegiatan #rohis di sekolah dan kampus.
  6. Hal ini mewarnai karakter #rohis yg cenderung bersifat alienatif dan purivikatif. Pihak sekolah dan kampus jg blm sepenuhnya mendukung.
  7. Derivasinya terlihat dr tema2 kajian #rohis yg kental ideologis dan perspektif sosio-politis dlm menyikapi keadaan.
  8. Para aktivis #rohis pun berpartisipasi dlm social-action misalnya untuk tema jilbab dan astung. Tema kajian dan aksi yg sensitif saat itu.
  9. Ini yg perkuat diferensiasi #rohis dari unit kegiatan lain yg populer dan didukung penuh sekolah dan kampus. Namun justru ini jadi nutrisi.
  10. Militansi dan mobilitas untuk kembangkan #rohis mmg membuat konsentrasi akademik aktivisnya terpecah dan terbagi.
  11. Namun, aktivis #rohis dominan sbg sosok otodidak cerdas & dinamis, namun lack of asesori akademis. Persis sprt banyak aktivis politik lain.
  12. Perubahan positif #rohis muncul di era 80-an ketika ada pergeseran pendekatan politik negara thd Islam yg akomodatif.
  13. Ruang penerimaan thd #rohis dr sekolah dan kampus mulai terbuka. Seiring itu terjadi adaptasi dan inovasi sistem di rohis.
  14. Misalnya identifikasi #rohis sbg arus moderasi sbg antitesa dr radikalisme Islam yg distigma-kan rezim Orba.
  15. Lalu reorientasi tema #rohis pd aspek akademik dan pembinaan akhlak karimah. Tema ideologis-politis mulai terseimbangkan.
  16. Akselerasi orientasi moderasi, akademik dan akhlakul-karimah terakselerasi saat BJ Habibie buka jalur scholarship ke manca-negara.
  17. Mulai banyak aktivis #rohis yg berkompetisi akademik dan berkempatan dpt beasiswa ke universitas di eropa dan jepang. Menyusul AS dan Aust.
  18. Lalu secara kelembagaan #rohis mulai mapan dan bahkan bersinergi dgn unit kegiatan lain. Dukungan sekolah dan kampus pun positif.
  19. Kompetensi akademik, akhlakul-karimah dan moderasi pupuk leadership baru para aktivis #rohis. Mrk mulai pimpin OSIS dan Senat Mahasiswa.
  20. Arus demokratisasi gelombang ketiga di dunia berkembang juga ikut mewarnai#rohis. Mid 90-an mereka ikut kaji tema demokrasi Islam.
  21. Alhasil aktivis #rohis di sekolah & kampus ikut merespon arus demokratisasi yg menerjang Orba. Warna baru dlm peta aktor demokratisasi.
  22. Boleh dibilang era 90-an adl masa suburnya #rohis sbg sumber pembentukan lapisan baru generasi bangsa yg menganut jargon Iman-Ilmu-Amal.
  23. Sekali lagi dgn karakter moderasi, akademik, akhlakul-karimah, dinamisme dan kepemimpinan. #rohis muncul sbg aset baru bangsa.
  24. Era reformasi, stlh berpartisipasi dlm agenda perubahan politik, #rohis kembali ke basic-agenda nya. Dapur pencetakan generasi baru bangsa.
  25. Kini #rohis menghadapi tantangan baru, yaitu liberalisasi yg menerpa ragam aspek kehidupan. Tantangan lbh berat dr sebelumnya.
  26. Liberalisasi yg lahirkan kebebasan yg cenderung disorientatif, sprt hedonisme, permisivisme & new urban life style. Ada pasti tahu hal ini.
  27. Sisi lain, sistem politik baru yg blm efektif menciptakan kritisisme aktivis #rohis thd politik. Perlahan mereka tarik garis dari ruang ini.
  28. Ini dua sikon baru yg dihadapi #rohis, tantangan liberalisasi dan disefektivitas sistem politik. Lalu apa respon mereka ?
  29. Setahu saya, mereka masih fokus pd penguatan – lagi2 – karakter moderasi, akademik, akhlakul-karimah dan dinamisme kepemimpinan.
  30. Namun apakah mereka akan memformulasi respon baru yg lbh substantif? Saya blm tahu pasti. Ada aroma “kegelisahan” positif.
  31. Pertanyaannya, apakah ada yg akan menstimulir dan men-trigger kegelisahan para aktivis #rohis ini dgn aneka tujuan ?
  32. Saya hrs tiup peluit keras untuk me-warning siapapun yg punya “niat-jahat” thd#rohis. Misalnya dgn stigma “sarang rekrutmen teroris muda” !
  33. Stigma itu hanya muncul dr mulut kotor yg ingin hancurkan lapisan generasi yg justru sgt dibutuhkan Indonesia masa depan.
  34. Apakah Anda akan mengubah sosok moderat, berprestasi akademik, berakhlak baik dan berjiwa kepemimpinan dinamis menjadi paradoks baru??
  35. Dan bahkan Anda pun tdk punya andil dlm membangun mereka sejak sbg bayi yg menangis keras ? Berhentilah mengaramkan kapal bangsa ini.
  36. Jiwa dan akal mereka sdg terusik ketika stigma sepihak “sarang rekrutmen teroris muda” ditempelkan secara terbuka ke publik.
  37. Maka perhatikan mereka baik2 dgn pikiran jernih & mata bersih. Saya hanya ingin ucapkan terima kasih kpd #rohis atas kontribusi Anda semua.
  38. Dakwah #rohis itu “menunjukkan dan menjelaskan”. Bukan boikot-2an. Biarkan mereka jadi pribadi cerdas dan berani.
  39. Biarkan #rohis bertemu dgn media, KPI, Dewan Pers, BNPT, Dosen UIN Jakarta itu, bahkan ke DPR untuk “wa jadilhum bil-latii hiya ahsan…”

Read Full Post »

Keteladanan seorang pemimpin

Sebuah kisah yang nyata terjadi, keteladanan yang di tunjukkan takkan
hilang dan terlupakan, walau media tak cukup sayang..
Semoga memberikan inspirasi kepada kita untuk terus bekerja dan bermanfaat
untuk umat, dalam posisi dan situasi apapun.

—-
Sepanjang berkali-kali ke tempat ini, mungkin pengalaman malam kemarin akan
jadi momen paling berkesan.

Tempat ini dulu rasanya sakral sekali. Hanya orang tertentu yang bisa
masuk, para gegeden saja. Mereka berkunjung, berdiplomasi, atau sekedar
pesta. Nuansa militeristik sangat kentara. Setiap perilaku tuan rumah
rasanya ibarat instruksi.

Namun sejak ia datang, tempat ini sudah seperti balai umum. Setiap orang
boleh masuk. Ekspatriat, Pejabat, Demonstran, Petani, Nelayan, Mahasiswa,
Rakyat biasa, RT/RW, Kades, buruh dan masyarakat dari beragam elemen,
status dan strata tak asing ada disini. Sebagian besar dari mereka pun
selalu berkomentar serupa, “bungah, mimpi rasanya menginjakkan kaki di
tempat ini.”

Awal ia masuk ke tempat ini, yang berarti ia mulai menjalankan fungsinya
sebagai pemimpin, banyak orang meragukan. Setiap polling dan survey selalu
menunjukkan antusiasme dan atensi rendah dari masyarakat padanya. Beragam
komentar miring dari para tokoh parahyangan rajin beredar di media. Isinya
sama. Mereka, tak merasakan dampak kepemimpinannya. Mereka, menuntut ia
mundur.

Ironis, dan sangat miris.

Ia, yang tak dikenal. Kemudian mesti jadi pejabat publik, dan menghadapi
badai kritik. Jika bukan orang yang menggantungkan diri pada Kasih Sayang
Allah, sungguh akan gusar diri dipermainkan opini.

Namun ia bertahan. Bertahan dan terus Berkarya.Ia jawab semua dengan bukti,
dengan Kerja. Dan ini yang unik. Justru saat segala upayanya perlahan
menjawab kritik dan kekhawatiran itu, tak ada yang menyambungkabarkannya
pada masyarakat. Segala kerja keras yang berbuah penghargaan nasional dan
bahkan internasional itu, redup dari ekspos media massa.

Jika terbiasa datang ke tempat ini, dan berinteraksi dengan para staf akan
terdengar keluh dan ekspresi nyaris sama. Mereka, pegawai kerumahtanggaan,
penjaga, terlebih para pengawal merasa lelah bukan main. Mengapa demikian?
rasanya tak perlu dijawab lugas disini. Cukup coba saja ikuti aktvitas
orang satu ini seminggu penuh, dan selamat merasakan kelelahan luar biasa.
Saya tak melebih-lebihkan. Jika para pengawalnya yang bergantian shift 3
harian saja bisa sangat kelelahan, apalagi kita yang tak terbiasa??

Ada satu hal yang selalu jadi pertanyaan banyak orang di tempat ini, juga
dari orang-orang yang mengenalnya, atau terbiasa berinteraksi dengannya.
Darimana, darimana Ia bisa mendapat energi untuk memenuhi semua aktivitas
itu?

Banyak yang berkomentar. Obat, suplemen, kurma, madu, dan jawaban
tebak-tebak lainnya. Tapi sebagai muslim, saya rasa kita tahu jawabnya.
Bahwa orang yang tengah bermujahadah di jalan Allah, yang memiliki Visi
Besar, pasti akan selalu memiliki spirit besar untuk bekerja, bekerja dan
bekerja.

Ya, kedekatan pada Allah itulah sumber energi utama orang-orang yang
berjuang dengan benar. Bila bukan karenaNya, tak perlu diragukan bahwa niat
yang salah, malas dan putus asa akan menggerogoti amanah kepemimpinan
nantinya.

Sepuluh hari terakhir Ramadhan, adalah masa pembuktian seorang Muslim.
Bukti atas tekad kuat, bukti kualitas keimanan. Menyesal karena malam ke-21
saya tak i’tikaf, Jum’at 10 Agustus 2012 saya putuskan untuk bermalam di
Mesjid. Kebetulan, kala itu saya memang tengah berada disana, di tempat
orang itu berdinas.

Selepas 2 rakaat shalat dan beberapa lembar tilawah, ternyata badan sudah
tak bisa diajak kompromi. Sekitar pukul 10 lewat, terdengar suara sirine
dan rangkaian mobil memasuki rumah dinas ini. “Sang istri baru pulang”,
tebak saya. Lalu pukul 11 lewat, kembali terdengar gaduh yang sama. “Nah
kali ini,sang suami yang pulang”, terka saya lagi. Lelah, saya pun rebah.
Tak ada siapapun disini, cuma saya sendiri.

Alangkah kaget, sekitar pukul 00.30 dua sosok itu memasuki mesjid. Saya
yang tengah terkantuk-kantuk meronjat dan membalas sapaan mereka seadanya.
Karena gugup dan malu, kantuk pun rasanya terusir dan saya kembali
meneruskan tilawah.

Lelaki itu lalu melaksanakan shalat, sekitar 3 meter saja disamping kiri
saya, dan sang istri melakukan hal sama di belakang. Selepas shalat, Ia
membaca beberapa lembar Al Qur’an, dengan suara yang telah parau. Tak lama,
tilawah parau itu pun telah jelas jadi dengkuran.

Dalam hati, saya tersenyum. Menganggap wajar suara dengkuran itu. Dengkuran
orang lelah yang siangnya telah melakukan sidang terbatas bersama Presiden
RI di Jakarta dan sorenya silaturahim dengan warga Purwakarta. Malamnya ia
tarawih keliling di sebuah mesjid di kawasan bandung.

Selepas dirasa cukup porsi tilawah malam ini, saya kembali beranjak shalat.
2 rakaat panjang kembali. Merapal 3 halaman pertama surat kedelapan, surat
Al Anfal, surat yang apik diisi pesan-pesan perjuangan.

Ketika salam, baru saya melihat mereka berdua di belakang.

Sang istri tersandar pada lemari penyimpanan mukena, lelap berbekal
selimut. dan sang suami, bersandar pada sang istri. Lelap dengan dengkuran
yang terdengar lebih damai. Pemandangan yang sangat indahn damai dan
mendamaikan.

Kiranya setiap pemimpin seperti itu. Diujung lelah atas aktivitas yang
padat, mereka berserah pada Allah. Mereka pertemukan iman mereka dengan
jaminan dan Janji-jani Allah atas berjuta karuniaNya di sepuluh malam
terakhir.

Saat kemudian shubuh datang, lelaki itu sudah siaga di Mesjid. Saya jadi
orang ketiga yang memasuki mesjid setelah Ia dan muadzin. Selepas iqamah,
mantap ia melangkah ke mimbar imam. Mengecek anak, keenamnya ada. Begitu
pun sang istri.

Mantap ia bertakbir, memimpin Shalat semantap ia memimpin Jawa Barat.
Terima kasih atas inspirasinya, Pak Gubernur Ahmad Heryawan, dan Ibu Netty
Prasetyani.

Read Full Post »

Islamedia – Siapa anak muda pecinta musik Rock Indonesia yang tidak mengetahui Gong 2000? Band yang digawangi oleh Ian Antono dan Ahmad Albar itu merupakan salah satu legenda musik rock di Indonesia.

Namun, hingar bingar musik rock itu akhirnya menjadi tidak berarti bagi mantan pemain bas Gong 2000, Yuke Sumeru. Kini kehidupan Yuke bertolak-belakang dengan masa lalunya yang kental dengan hingar-bingar rock. Ia kini telah menjadi seorang hafidz (penghafal) Al-Qur’an. Kehidupannya berubah drastis setelah meninggalkan musik dan menekuni agama.

“Dulu semua hal bisa saya dapatkan, namun semua tetap kosong dan hambar. Kini kehidupan sederhana dengan harta utama Islam telah membuat saya merasa hidup ini lebih tenang danlengkap,” jelasnya di Bintaro sektor 9 tempat kediamannya, dikutip dari hidayatullah.

Yuke juga membuktikan keseriusan hijrahnya dengan kembali bersekolah. Kesuksesan bermusikdan umur yang telah lanjut tidak lantas mematahkan semangatnya.

Selama tujuh tahun kuliah iapun menuntaskan gelar Master of Al Qur’an (MA) di sebuah Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an di Jakarta.

Demi cintanya pada agama dan ilmu al-Quran, ia harus membatasi pergaulan dengan teman-temanya di masa lalu.

“Saya harus mengganti nomor telpon saya, agar teman-teman musisi tidak bisa menghubungi saya. Saya sadar untuk berubah saya juga harus mengkondusifkan lingkungan pergaulan saya,” jelasnya lagi.

Kini jalan dakwah sudah menjadi pilihannya. Lelaki yang memiliki sebuah usaha bisnis show roommodifikasi mobil ini juga menolak menerima bayaran dari setiap aktivitas dakwahnya. Ia mengkritik sikap banyak da’i ditelevisi yang suka memasang tarif mahal dan berlagak seperti artis.

Keresahannya itu juga membuat dia justru fokus pada dakwah di daerah kemiskinan.

Yuke juga berpesan kepada banyak pihak terutama anak muda. Jika kita masih mencampur adukan musik dan agama maka semua itu akan sia-sia. Menurutnya musik adalah sesuatu yang melalaikan. Musik tidak mungkin menjadi alat dalam mengingatkan kita kepada agama, ujarnya.[hidayatullah]

Source : http://www.islamedia.web.id/2012/09/hijrah-sang-bassis-gong-2000-menjadi.html

Read Full Post »

Agar Disayang Istri Setiap Hari

Dalam kehidupan keluarga, sering dijumpai hal-hal yang tidak menyenangkan hati suami maupun istri. Suami merasa jengkel dengan sikap, perkataan atau perbuatan istri; dan istri merasa jengkel atas sikap, perkataan atau perbuatan suami. Akumulasi dari kejengkelan atau ketidaknyamanan yang bermula dari hal-hal kecil ini akan menumpuk menjadi sesuatu perasaan kejengkelan dan ketidaknyamanan yang besar.

Padahal sesungguhnya, mereka tidak sedang mempersoalkan hal-hal yang besar. Mereka hanya berhadapan dengan rutinitas kehidupan yang mengalir begitu saja setiap harinya. Bukan sebuah rekayasa atau konspirasi, namun respon spontan yang kadang tidak menyenangkan pasangan. Hal yang tidak menyenangkan ini bisa berulang setiap hari, yang akhirnya menimbulkan kesan betapa banyak ketidaknyamanan mereka rasakan.

Sebagai suami, kita harus selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi istri dan anak-anak. Istri akan selalu merasa nyaman, senang dan bahagia di dekat suami, apabila suami mampu memberikan hal terbaik sesuai harapan istri. Seringkali harapan itu bukan sesuatu yang besar atau muluk-muluk, justru hal-hal praktis yang sesungguhnya mudah untuk dilakukan suami. Namun dalam beberapa kejadian, banyak suami yang enggan untuk melakukan hal-hal praktis tersebut.

Agar Selalu Disayang Istri

Karena hal-hal yang menjengkelkan itu banyak bermula dari hal sederhana dan praktis, maka hal yang menyenangkan pun banyak bermula dari hal-hal sederhana dan praktis. Bagi para suami, coba lakukan beberapa hal sederhana dan praktis berikut, agar selalu disayang oleh istri.

1. Biasakan mengobrol dengan istri

Mengobrol adalah hal yang sangat disenangi perempuan pada umumnya. Rata-rata perempuan memiliki kecerdasan linguistik yang lebih tinggi dibanding laki-laki, memiliki kosa kata yang lebih banyak dibanding laki-laki, dan meringankan beban masalah dengan jalan menceritakan kepada orang lain. Dengan demikian, mengobrol adalah “kebutuhan pokok” istri yang harus dipenuhi suami.

Kadang karena alasan kesibukan atau kelelahan, banyak suami tidak memiliki waktu untuk berbicara dengan istri. Karena suami di rumah diam saja, tidak bisa diajak bicara, tidak nyaman diajak berdiskusi, tidak suka membuka pembicaraan, hal ini cukup memberikan tekanan perasaan ketidaknyamanan pada istri. Ia akan merasa tidak diperhatikan, tidak dibutuhkan dan tidak dicintai, hanya karena suami jarang mengobrol dengan istri.

2. Berikan bantuan praktis kepada istri

Ini bukan soal hak dan kewajiban, namun lebih kepada sikap empati dan kepekaan suami untuk melihat hal yang diperlukan istri. Ketika pagi hari istri sibuk menyiapkan berbagai keperluan rutin keluarga, sejak dari memasak nasi, merebus air, menyiapkan perlengkapan mandi anak-anak, menyiapkan baju sekolah anak-anak, menyiapkan perlengkapan sekolah anak-anak, membersihkan dapur dan rumah, akan sangat menyenangkan bagi istri apabila suami membantunya tanpa diminta.

Pertolongan praktis ini bisa dilakukan spontan, misalnya dengan menawarkan membantu satu bagian pekerjaan tertentu. “Apa yang bisa aku bantu? Mungkin aku saja yang menyiapkan sarapan, ibu menyiapkan keperluan sekolah anak-anak”. Tawaran spontan seperti ini sangat menyenangkan istri. Bahkan merasa surprise karena suami mau melakukan hal-hal teknis untuk keperluan keluarga.

Bagi pasangan yang sudah biasa berbagi tugas dalam segala hal, akan tetap menyenangkan hati istri apabila suami memberikan bantuan praktis atas tugas yang sedang dikerjakan istri. “Ini memang tugasmu, tapi aku sangat senang membantumu”.

3. Segera respon keinginan atau permintaannya

Ketika istri sedang sibuk mengurus berbagai keperluan anak-anak, kadang ia merasa kewalahan untuk menyelesaikan semuanya. Akan menjadi hal yang menyenangkan hati istri, apabila suami bersegera merespon permintaannya. Ketika istri meminta tolong kepada suami, “Pak tolong anak-anak segera dibangunkan untuk shalat Subuh dan bersiap ke sekolah. Ibu sedang menyiapkan masakan untuk sarapan ini”; akan sangat menyenangkan istri apabila suami segera bangkit melakukan permintaan istri tersebut.

Tidak perlu dimaknai bahwa itu adalah “perintah”, namun maknai bahwa hal itu adalah panggilan sayang istri yang ingin menguatkan kebersamaan dalam rumah tangga. Kadang suami tersinggung mendengar permintaan istri seperti itu, “Masak saya sebagai suami selalu disuruh-suruh istri…” keluh seorang suami. Semestinya itu tidak perlu dimaknai sebagai perintah istri, tapi sebagai ungkapan kasih sayang istri kepada suami.

4. Berikan perhatian pada sisi pribadi dan kegiatannya

Akan sangat menyenangkan hati istri apabila suami memberikan perhatian pada sisi pribadi maupun pekerjaannya. Misalnya memuji penampilannya, atau sebuah kejutan dan hadiah sederhana namun indah ulang tahunnya, atau memberikan ucapan selamat atas prestasi kerjanya. Itu adalah contoh perhatian pada sisi-sisi pribadi dan pekerjaan istri, walaupun pekerjaan itu di rumah sendiri.

Misalnya ungkapan, “Luar biasa pintarnya Ibu menata taman rumah kita. Sekarang jadi tampak indah dan menarik”. Atau ungkapan, “Kamar kita selalu bersih dan wangi, ini karena ditata oleh istri yang cantik dan wangi”. Apresiasi seperti ini menunjukkan adanya perhatian dan kepedulian suami terhadap jerih payah istri melakukan kegiatan di rumah.

Cobalah hal-hal sederhana itu setiap hari, niscaya Anda akan disayang istri Anda setiap hari pula.
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/09/22735/agar-disayang-istri-setiap-hari/#ixzz262qUnmiU

Read Full Post »

Pemimpin

By : Ust. DR. Amir Faishol Fath

Pemimpin bukan seorang penguasa, karena penguasa cenderung mengeksploitasi kekayaan negeri untuk kepentingan pribadi. Pemimpin bukan pemerintah, karena pemerintah cenderung menganggap rakyat sebagaijongos. Saya masih ingat Syaikh Muhammad Abduh seorang pemikir muslim terkemuka pernah mengatakan:

“Al amiiru laa man qaada biawaamirihii, bal man qaada bi afa’aalihii (pemimpin bukan seorang yang memimpin dengan perintah-perintahnya, melainkan yang memimpin dengan perbuatannya)”.

Pemimpin bukan raja, karena raja cenderung hanya mengurus dirinya dari pada rakyatnya. Raja lebih identik kepada pemilik kerajaan dan kekayaan yang ada di dalamnya, sementara rakyat hanya budak yang tidak mempunyai kekuatan apa-apa.

Pemimpin dalam Islam adalah seorang pelayan. Karenanya ia bukan kemulyaan (tasyriif) melainkan tugas dan beban (takliif). Dalam Al Qur’an Allah subhaanahuu wata’aala menggunakan istilah khalifah, yang artinya wakil. Maksudnya adalah seorang yang mewakili Allah di bumi untuk melaksanakan segala aturan dan hukum-hukumNya. Berdasarkan makna ini maka seorang pemimpin yang tidak ikut Allah tidak pantas diberi gelar khalifah. Bila seorang pemimpin mewakili Allah, otomatis ia pasti akan mewakili rakyatnya. Sebagai wakil rakyat maka tidak akan pernah mendhalimi mereka.

Namun akhir-akhir ini pemimpin dalam arti sebagai pelayan kurang ditonjolkan. Sehingga rakyat yang sebenarnya memegang posisi paling tinggi malah direndahkan. Sementara para pemimpin justeru sibuk memperkaya diri di atas penderitaan rakyatnya. Berbagai janji digelar menjelang pemilihan umum, bahkan tidak sedikit yang secara diam-diam membeli dukungan dengan harga yang tidak tanggung-tanggung. Namun begitu kepemimpinan diraih, janji hanya menjadi janji, dan rakyat terus mengalami penderitaan.

Sungguh tidak mungkin rakyat menemukan ketenangan di bawah naungan seorang pemimpin pembohong. Rakyat tidak membutuhkan janji-janji palsu. Rakyat memilih karena mereka tulus menginginkan kebaikan. Tetapi di manakah kini pemimpin yang benar-benar jujur. Pemimpin yang takut kepada Allah, sehingga amanah yang dipikulnya dilaksanakan secara maksimal.

Lihatlah Rasulullah sallallhu alaihi wa sallam, ketika memimpin. Bagaimana ia telah berhasil membangun persaudaraan, sehingga semua merasa aman di bawah kepemimpinannya. Belum pernah ada cerita bahwa seorang Yahudi atau Nasrani didzalimi pada zamannya. Bahkan yang sering kita dapatkan adalah kisah bagaimana Rasulullah sallallhu alaihi wa sallam selalu memberikan makan kepada seorang Yahudi yang buta, membela hak-hak mereka, sepanjang mereka tidak melakukan pengkhianatan. Bukan hanya ini, Rasulullah sangat tegas menegakkan aturan. Diriwayatkan bahwa beliau pernah bersabda: “Law anna faatimata binti Muhammad saraqat la qatha’tu Yadahaa (bila Fatimah putri Muhammad mencuri, maka akan aku potong tangannya)”.

Contoh lain lagi tercermin pada kepemimpinan Abu Bakar Ash shiddiq radhiyallahu anhu yang penuh dengan ketegasan dalam menjaga agama. Sekecil apapun yang merongrong agama, segera di atasi oleh Abu Bakar sedini mungkin. Itu nampak ketika Abu Bakar memerangi orang-orang yang menolak zakat. Abu Bakar berkata: “Lauqaatilanna man yumayyizu bainash shalaati waz zakaati (akan aku perangi orang-orang yang membedakan antara shalat dan zakat)”.

Abu Bakar memang secara fisik kurus, tidak segagah Umar bin Khaththab, tetapi dari segi ketegasan dan keberanian dalam mengambil keputusan, Abu Bakar lebih kuat. Tidak bisa dipungkiri bahwa dalam menentukan arah orientasi kepemimpinan yang penuh dengan tantangan internal maupun ekternal bangsa sangat dibutuhkan kepemimpinan yang tegas dan berani seperti Abu Bakar.

Umar bin Khaththab hadir dalam kancah kepemimpinan Islam dengan pola yang lain lagi. Diriwayatkan bahwa Umar, masih makan roti kering dan memakai baju yang penuh tambalan, justeru di saat ia mencapai puncak keemasan. Setiap malam Umar keliling dari rumah ke rumah, membantu orang-orang yang lumpuh. Umar juga sempat membelikan kebutuhan sehari-hari bagi para janda yang suaminya gugur di medan tempur.

Dikisahkan bahwa suatu malam Umar keliling mengecek kondisi rakyatnya. Dari jauh nampak ada sebuah lampu menyala. Begitu Umar mendekatinya, terlihat seorang ibu sedang masak dan di sampingnya anak-anak kecil sedang menangis. Ketika Umar bertanya, sang ibu menjawab: “Anakku sedang lapar, dan aku memasak batu, supaya anakku tenang.” Mendengar hal itu, Umar langsung mengambil bahan bakanan dan menggendongnya sendiri dari Baitul Maal di malam itu juga. Bahkan Umar sendiri langsung memasaknya.

Perhatikan betapa sampai sedetil ini Umar menyadari hakikat tanggung jawab kepemimpinan. Selain itu, suatu hari Umar pernah berkata: “Lain nimtunnahaar dhayya’turra’iyyah wa lain nimtullail dhayya’tu nafsii (bila aku tidur di siang hari, aku telah abaikan rakyatku, dan bila aku tidur di malam hari aku telah abaikan diriku sendiri)”.

Suatu ungkapan yang pantas dijadikan pedoman dan ditulis dengan tinta emas oleh setiap pemimpin. Wallahu a’lam bishshwab.

Read Full Post »

Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, Lc. (inet)

Bandung. Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menyatakan pentingnya program pencegahan korupsi. Menurutnya, pencegahan lebih penting diupayakan semaksimal mungkin sebelum penindakan dengan proses hukum dilakukan.

Secara tersirat Heryawan pun menyatakan bahwa pencegahan korupsi di lingkungan Pemprov Jabar sudah dilakukan seoptimal mungkin. Hal itu terlihat dari minimnya kasus korupsi yang mencuat.

“Di pemprov terbukti kan sepi-sepi saja. Kalau di sana sini kan (ada-red),” ujar Heryawan saat ditanya sejauh mana program pencegahan yang dilakukan di Pemprov Jabar. Hal itu disampaikan Heryawan usai menghadiri acara pisah sambut Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jabar di lapangan tengah Kantor Kejati Jabar, Jalan LRE Martadinata, Senin (3/9/2012).

“Tapi mudah-mudahan sepi itu bukan karena belum ketahuan juga yah. Jangan sampai seperti itu,” katanya.

Ia mengatakan upaya pencegahan korupsi bersama kejaksaan bisa dilakukan dengan memberikan bimbingan atau arahan. “Jadi kalau ada tanda-tanda ke sana (korupsi-red) bisa ditegur dan yang asalnya salah bisa jadi bener lagi. Semangat untuk membuat orang tidak melakukan tindak pidana korupsi harus terus dibangun,” tutur Heryawan.

Pengawasan internal pun ketat dilakukan dengan membuat mekanisme administrasi yang sulit dimanipulasi. (tya/ern/detikcom)

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/09/22634/dipimpin-ahmad-heryawan-jabar-sepi-korupsi/#ixzz25UcUf9oo

Read Full Post »

Pajak & Biaya Jual beli Rumah

BIAYA-BIAYA

Biaya-biaya yang akan dikeluarkan selama pembelian rumah biasanya tidak
jauh dari biaya-biaya dibawah ini:

1. Biaya Pembuatan IMB

Untuk membuat IMB (Izin Mendirikan Bangunan) biasanya hanya memakan
biaya tak lebih dari 1 Juta bila kita urus sendiri sesuai jalurnya dan
bersedia menuggu sesuai waktu yang ditentukan ( biasanya 2-3 minggu).
Namun apabila kita menginginkan proses yang lebih cepat biasanya kita
akan mendapatkan biaya tambahan (kurang dari 2 minggu, tergantung
biaya). Biasanya bagi yang akan mengajukan kredit ke BANK akan meminta
dipercepat dan pada biasanya para petugas yang mengurus IMB ini juga
mengetahui tujuan dipercepat ini, sehingga mereka akan me mark-up harga
mengingat tujuan pengajuan IMB ini adalah untuk mendapatkan dana segar
dari bank. Yah, begitulah sifat dan mental para aparat kita walaupun
tidak semuanya begitu.

IMB untuk tanah yang luasanya di bawah 250m2 (kalau ga salah) bisa
dilakukan di Kelurahan dimana tanah itu berada dan tidak perlu ke BPN
(Badan Pertanahan Nasional). Pengajuan IMB ada 3 jenis yaitu, IMB rumah
baru, IMB renovasi dan IMB Rumah Lama.

a.IMB rumah baru

Untuk mengajukan rumah baru seharusnya tidak memakan biaya besar
dan lebih cepat karena biasanya yang membangun (kontraktor) sudah
memliki gambar yang fix sehingga prosesnya lebih cepat. Untuk gambar
juga harus mengikuti ketentuan yang berlaku dimana luas dan letak tanah
kosong harus sesuai dengan aturan pemerintah. Biayanya sekitar 3,5 juta
untuk proses 2 minggu. Bila kita membeli rumah yang baru di perumahan
yang baru dibangun, kita tidak perlu repot-repot membuat IMB, karena
developer pasti sudah memilki IMB untuk perumahan tersebut. Dan bila
kita membeli di perumahan dengan KPR bank., pihak bank tersebut yang
akan berurusan dengan devloper dan kita tinggal menuggu saja. Tapi bila
kita membeli dari rumah seken, maka kita harus mengurus IMBnya.

b. IMB Renovasi

IMB diajukan apabila akan dilakukan renovasi atau perombakan
rumah yang signifikan sehingga ukuran dan bentuk rumah juga berubah
banyak. Pengajuan ini juga cenderung cepat bila kita sudah memilki
gambar denah sebelum dan sesudah dirombak, serta ukuran yang baru tidak
melebihi ketentuan pemerintah yaitu luas tanah yang tersisa harus 40%
dari luas total tanah, serta letak tanah ruang tanah kosongnya harus
berada di samping, depan dan belakang rumah, sesuai ketentuan (bukan
hanya berada di depan saja). Apabila tidak sesuai dengan ketentuan, maka
gambar akan dirubah atau akau digunakan gambar palsu yang sudah
dimanipulasi yang tentu saja ini akan memakan biaya dan dan dana lebih.
Jadi lebih baik tanyakan dulu ke bagian IMB di kelurahan atau BPN agar
well prepare. Biasanya biayanya sekitar 3,5 Juta untuk tanah yang tidak
ada masalah. Yang dimaksud bermasalah adalah apabila di renovasi mejadi
sebuah rumah sedangkan denah adalah 2 kapling biasanya akan dikenakan
tambahan 500rb – 1 juta untuk merubah status tanah 2 kapling menjadi 1
kapling.

c. IMB rumah lama

IMB ini diajukan apabila kita membeli rumah seken yang belum
memliki IMB saat membangunnya (bahasa kasarnya adalah bangunan liar).
Biaya yang dikeluarkan akan lebih besar daripada IMB rumah baru dan
renovasi karena akan dikenakan denda dan dispensasi dari Pemda
(Pemerintah daerah) yang besarnya bisa lebih mahal 2-3 juta. Tergantung
persentase dari NJOP. Biaya ini belum termasuk biaya penggabungan 2
kapling atau lebih menjadi 1 kapling apabila ternnyata bangunan berada
diatas penggabungan kapling tsb. Biasanya untuk pembuatan
IMB+denda+despenasi +penggabungan tanah memkan biaya 7-8 juta.

Pengajuan ke-3 IMB diatas pada umumnya dilakukan karena alasan
mengajukan KPR dan Kredit ke BANK. Saran saya bila alasannya untuk
mengajukan kredit KPR lebih baik menggunakan IMB rumah baru saja
walaupun sebenarnya rumah tsb adalah rumah seken, jadi rumah lama yang
ada sekarang dianggap rumah yang baru di bangun. Karena bank juga tidak
akan cross check apakah IMB tersebut untuk rumah lama, renovasi atau
rumah lama. IMB bagi BANK adalah syarat administrasi dan tidak melihat
jenis IMB tsb tetapi melihat dari ukuran rumah yang tertera dengan
ukuran rumah di dalam faktur pajak. Pada umumnya setiap rumah tidak
memiliki IMB yang sesuai dengan yang eksisting karena telah banyak
perubahan baik di dalam maupun diluar bangunan. IMB yang sesuai antara
ukuran di IMB dengan eksisting akan diminta utuk pengajuan kredit.

Sebagai tambahan, pada saat mengajukan IMB, ada beberapa syarat yang
harus di persiapkan yaitu : fotocopy pemilik rumah/tanah, fotocopy KK
pemilik tanah, Fotocopy sertifikat tanah, dan berkas-berkas yang harus
di tandatangin dengan materai sebanyak 7 buah. Agar kita tidak
bolak-balik ke kelurahan/BPN, mintalah berkas-berkas yang harus di isi
dan ditandatangani sehingga kita datang ke kelurahan/BPN langsung
menyerahkan semua syarat tersebut.

2. Pajak Penjual dan Pajak Pembeli

Berhati hatilah dengan penjual rumah yang ingin menjual rumahnya
dengan harga bersih, karena kita harus tau dulu apakah harga besih
adalah harga diluar notaris dan pajak penjual atau tidak. Bila penjual
minta bersih diluar biaya-biaya lain. Bersiap-siaplah untuk merogoh
tabungan lebih banyak. Rincian pajak adalah sbb:

Pajak Penjual (PPH) : 5% x harga (tanah+rumah) NJOP

Pajak Pembeli (BPHTB) : 5% x harga (tanah+rumah – 60 Juta)

Contoh : luas tanah 145 m2, harga tanah di NJOP adalah 1.300.000/m2,
harga bangunan di NJOP 500rb/m2. Sehingga pajak penjual = 5% x [145 x (
1.300.000 + 500.000) ] = 13.050.000. Pajak pembeli = 5% x [[145 x (
1.300.000 + 500.000) ] – 60.000.000]] = 10.050.000. Sehingga apabila
kita yang harus membayar pajak pejual maka kita harus mengularkan dana
untuk pajak jual beli adalah 23.100.000 diluar harga rumah.

3. Biaya notaris

Apabila biaya notaris yang akan ditunjuk bersama di tanggung oleh
pembeli maka bersiap-siap aja untuk mengeluarkan waktu dan tenaga yang
lebih, karena selain kita harus mencari-cari notaris PPAT yang murah dan
benar (bila tidak melalui KPR Bank) kita juga harus ngotot-ngototan
menawar harga ke notarisnya. Tapi bila kita melalui KPR bank, kita akan
mendapat notaris yang sudah memiliki standar biaya dari BANK tsb. Untuk
mendapatkan harga yang spesial dari notaris BANK kita harus
pandai-pandai meloby manager cabang bagian perkreditan tempat kita
mengajukan tsb. Akan lebih baik bila kita bisa meloby ke yang lebih
berwenang diatas manager tsb, sehingga kita akan mendapatkan potongan
harga khusus untuk notaris tsb.

Biaya-biaya yang akan kita keluarkan untuk notaris sbb:

Biaya cek sertifikat : Rp.100.000

Biaya SK 59 : Rp.100.000

Biaya validasi pajak : Rp.200.000

Biaya Akte Jual Beli (AJB) : Rp.2.400.000

Biaya Balik Nama (BBN) : Rp.750.000

SKHMT : Rp.250.000

APHT : Rp.1.200.000

Total : Rp.5.000.000

Cek sertifikat diperlukan untuk memastikan apakah sertifikat
tersebut asli atau palsu, Validasi pajak juga perlu untuk memastikan
apakah pajak sudah dibayar/belum atau bukti pembayaran ternyata palsu,
biaya akte jual beli merupakan biaya perngurusan segala berkas-berkas
sampai selesai dan kita hanya menandatangani bersama si penjual semua
berkas-berkas dan pernjanjian jual beli, biaya balik nama adalah biaya
pengurusan balik nama semua sertifikat dari penjual ke pembeli.

4. Biaya Bank

Bila mengajukan kredit melalui bank kita akan dikenakan biaya
administrasi antara lain :

Biaya apraisal sebesar Rp.300.000 yaitu biaya administrasi untuk
proses pengajuan peminjaman kredit ke bank.

Biaya administrasi PSJT sebesar 0.5% dari sisa pokok kredit kita.
Biaya ini akan di bebankan ke kita bila kita kita akan melunasi KPR
kurang dari 1 tahun. Tapi bila lebih dari satu tahun kita tidak akan
dikenakan biaya apapun.

Biaya asuransi, yaitu asuransi kebakaran dan asuransi jiwa. Pada umumnya
akan kita bayar lansum selama jangka waktu kredit yang disejui, dan
bekisar antara 1.8 juta – 2,4 juta.

Uang kita juga akan ditahan (dibekukan) di dalam tabungan kita
sebesar 1 kali angsuran perbulan kita. Jadi didalam tabungan kira akan
mengendap dana minimal 1 kali angsuran yang tidak dapat kita tarik.

5. Biaya peningkatan HGB ke SHM

Bila sertifikat yang ada adalah HGB (Hak Guna Bangunan), maka
pembeli dapat meningkatkan sertifikat menjadi SHM (Sertifikat Hak
Milik). Biayanya sbb:

Biaya pemasukan kas negara (2% x (NJOP tanah – 60 Juta)

Misal harga NJOP tanah : Rp.1.300.000/ m2 dan luas tanah adalah 145 m2.
maka NJOP tanah : 1.300.000x 145 = 188.500.000. jadi biaya pemasukan
kas negara untuk peningkatan SHM adalah : 2% x (188.500.000- 60.000.00)
= Rp. 2.570.000

Jasa notaris : Rp. 1.000.000- Rp.2.000.0000. Jadi total biaya
peningkatan hak milik antara Rp 3.570.000- Rp.4.570.000

6. Biaya Roya
Roya adalah proses pencoretan atau pengembalian hak serifikat yang
awalnya dimiliki oleh Bank kepada pemilik, karena sebelumnya sertifikat
tersebut telah dijaminkan ke Bank untuk kredit. Biasanya biaya Roya alan
dikeluarkan apabila kita membeli tanah yang sedang dijaminkan oleh si
penjual (Seken). Dan seharusnya biaya ini di tanggung oleh si penjual.
Tapi apabila kita ingin proses dipercepat, maka pengurusan roya dapat
juga dilakukan oleh notaris sekaligus yang biayanya bisa dibebankan
kepada si penjual. Umumya biaya pengurusan roya yang dilakuakan sendiri
ke BPN adalah Rp.150.000 – Rp 250.000 bila di urus sendiri. Tapi bila
melalui notaris kita akan dikenaka biaya 500.000.

 

Read Full Post »